Selasa, 14 Februari 2017

1 day Trip, Meet and Greet dengan Kota Batik

Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku ke tempat-tempat keren dan asik di Solo.

Dari Jogja aku berangkat ke Solo menggunakan kereta api dari stasiun lempuyangan.

Jam 07.00 aku sudah mengantri tiket prameks go show menuju stasiun solo balapan dengan jadwal keberangkatan adalah jam 07.42.
Kurang lebih satu jam perjalanan.
Jam 9an aku tiba di Solo dan langsung di sambut dengan sahabatku Kusnul Chotimah.
Kebetulan saat ini dia sedang melanjutkan studi S2 matematikanya di UNS dan hari ini adalah hari yang di siapkannya hanya untukku. Hahahha...

*Untuk perjalan hari ini, aku sudah membuat itinerary sendiri berdasarkan hasil googling untuk meng-explore solo secara maksimal.*

Setelah saling bertukar kabar, kami pun segera bertolak dari stasiun solo balapan menuju keraton solo atau keraton surakarta.
Keraton ini merupakan simbol dari seluk beluk kota Solo. Didirikan oleh Sunan Paku Buwono II sekitar tahun 1744.


Begitu sampai di keraton solo, kami di sambut dengan penjaga gerbang depan keraton dan kamipun di perbolehkan berfoto dengan mereka.

Lalu kamipun masuk ke area dalam keraton, sesampainya di dalam, kesan pertamaku adalah keraton ini bernuansa biru dan sangat luas.


Kamipun memasuki satu persatu ruangan yang sekarang beralih fungsi sebagai museum.
Agak kecewa sebenarnya, karena area yang bisa di kunjungi hanya sedikit, dan sedikit kotor. Banyak sekali debu pada bingkai-bingai foto dan kotak-kotak penyimpanan artefak.

Setelah dari keraton, kamipun menyewa becak untuk berkeliling di area sekitar keraton.
Kami mengelilingi bagian luar keraton yang dibatasi dengan tembok-tembok tinggi.
Pak tukang becaknya juga, sedikit banyak menceritakan sejarah keraton solo dan fungsi dari tempat-tempat yang kami lewati.

Kamipun sampai di kampung batik kauman. Pak tukang becak mengusulkan kami untuk berkeliling di area kauman sementara beliau akan menunggu.
Kesempatan sampai di kampung batik aku gunakan untuk mencari tempat belajar membatik untuk 1 hari.


Sampailah kami di rumah batik Gunawan, yaitu tempat di produksinya batik terkenal yaitu batik Gunawan Setiawan.
Dirumah batik ini, selain kita bisa melihat proses pembuatan batik kita juga bisa belajar cara membatik.
Dengan membayar 50ribu, kami sudah di ajari cara membatik dan di biarkan untuk membuat motif batik kami sendiri pada selembar kain kanvas.


Selama kurang lebih 1 jam kami membatik, akhirnya kami bisa melihat hasil karya membatik kami.
Walaupun bentuknya abstrak lebih ke amburadul, aku sangat puas bisa belajar dan mengetahui poses pembuatan batik disini.


Selesai membatik, kamipun melanjutkan perjalanan dengan becak menyusuri jalan kembali ke area keraton.

Perjalanan selanjutnya adalah menuju ke pasar antik triwindu.
Disini kita bisa menemukan barang-barang jadul nan antik yang sudah tidak di produksi lagi.
Didalamnya ada mainan-mainan zaman dulu, lampu, koin, foto, alat masak, guci dan sebagainya.
Kenapa pasar triwindu menjadi salah satu tempat wisata yang aku rekomendasikan, karena selain banyaknya barang-barang antik di sana, suasana vintagenya akan menjadi tema liburan yang berwarna.


Setelah dari pasar triwindu, kusnul mengajakku berkeliling solo. Mungkin karena sudah lelah, kami tidak berniat mampir saat kami melewati area-area seperti pasar klewer, taman sriwedari dan kampus UNS.

Jam sudah menunjukan pukul 5.
Aku memutuskan untuk bermalam di kos-an kusnul.
Tapi karena aku tidak membawa perlengkapan untuk bermalam, kusnul mengajakku untuk pergi ke SGM. Solo grand mall. Mall ini mungkin lebih mirip SCP nya samarinda kalo aku bilang. Sedikit sempit karena penuhnya orang berjualan...

Akupun membeli beberapa keperluanku untuk bermalam.

Malam tiba, saat itu waktu menunjukkan pukul 20.00.
Setelah dari SGM, kusnul lalu mengajakku untuk makan di Markobar. Cafe milik Gibran, anak pak Jokowi.
Penasaran, akupun menyetujuinya.


Sebenarnya ada beberapa itinerary yang tidak terlaksana pada hari ini, tapi karena kami sudah sangat lelah, Kamipun memutuskan pulang ke kos kusnul.
Kosan kusnul berada di sekitaran kampus UNS. Dan menariknya, kosan-nya memiliki rooftop dimana kita bisa melihat keindahan kota solo di malam hari dan melihat sunset di pagi hari.

Demikian perjalananku selama di Solo.
Tidak cukup memang untuk meng-explore solo dalan waktu 1 hari.
Masih banyak tempat keren yang tidak terkunjungi karena singkatnya waktu.
Namun tetap menyenangkan bisa ada di kota ini. See you again Solo. 😊😊

1 komentar: