Jumat, 24 Maret 2017

Explore Samarinda (part 1), Dimana Kaki Berpijak, Disitu Langit di Junjung

SAMARINDA TEPIAN MAHAKAM,
TERSOHOR DI SELURUH KALIMANTAN,
KOTA PERNIAGAAN SEJAK DULU KALA,
KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA.

SAMARINDA AMAN DAN MAKMUR,
IBU KOTA KALIMANTAN TIMUR
RAKYATNYA SENTOSA PUN DAMAI SELALU,
RUKUN RAHARJA MEMBINA JAMAN BARU.

MAHAKAM SUNGAI NAN BERTUAH,
ANUGRAH TUHAN YANG MAHA ESA
RAKYAT BERLALU LALANG MENCARI NAFKAH,
BESAR JASANYA BAGI NUSA DAN BANGSA.

SEKALI MINUM AIR MAHAKAM,
TERPIKAT JANJI HATI TERPENDAM
PASTI KEMBALI KE SAMARINDA SAYANG,
ITULAH BUKTI KESATIAN MAHAKAM.

Kota samarinda. Kotaku.
Walau terkenal dengan sebutan kota jukir karena kebanyakan juru parkir liarnya, atau kota dengan tata kota buruk karena hari ini jalannya baru diaspal, besok di bongkar karena ada pengerjaan PDAM nya, atau kota yang ujan bentar udah jadi kolam renang (memang agak sedikit miris kalo dibandingin sama lagunya diatas 👆).

Tapi tetap ku cintai.
Karena disinilah aku besar, disinilah aku tinggal, disinilah aku mencari nafkah, dan disinilah semua kenangan itu bermula.😇😇

Samarinda berasal dari kata Sama-Rendah merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Terdapat sungai Mahakam yang membelah kota di tengahnya, sehingga peradaban penduduknya berada di sekitaran pinggiran sungai, sebab itu di sebut sebagai kota TEPIAN. TEPIAN juga merupakan singkatan dari Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman, bagian dari Doa para penduduknya agar samarinda menjadi sebenar-benarnya kota yang TEPIAN. 

Samarinda merupakan bagian dari kerajaan kutai kartanegara. Kerajaan paling tua di Indonesia. Dan ditinggali oleh beraneka macam suku bangsa, dari Banjar, Bugis, Madura, Kutai, Dayak, Jawa dan sebagainya. Bahasanya pun jelas, bahasa indonesia dengan ditambah imbuhan "-bah", "-kah", "-pang", "-ai" , "-ni" , "-tu" , "-lok" dan kadang di warnai dengan logat banjar yang setengah-setengah.

Contoh : (percakapan pinjam meminjam uang)
P : "Bisakah ikam minjami aku duit, 100rb barang?"
L : "nahh, maaf kan ai lah. Aku ni kada beduit jua"
P : "teganya pang ikam ni lawan kawan"
L : "bukannya kaya itu, hutang ikam yang kmaren aja belum ikam bayar, lakasi bayari dulu"
P : "iya..iya.. Tau ai aku. Pina peiya-iya ikam ni menyinggung nya"
L : "bah.. Lalu ai meraju"

Yahh begitulah kira-kira.

Oiyaa, Samarinda sendiri memiliki maskot yaitu Pesut Mahakam. Patung Maskot ini beberapa terlihat disepanjang tepian mahakam, seperti yang ada di depan kantor gubernur ini.


Hanya patungnya saja, pesut aslinya sudah sangat jarang sekali terlihat. Habitatnya mulai terganggu oleh perburuan dan polusi sungai. Aku sendiri hanya pernah melihat pesut yang sekilas mirip lumba-lumba ini beberapa kali saja. Itupun di Hulu Mahakam sana...

Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang gak kalah menarik loh, dari yang benar-benar di kelola pemerintah atau swasta, sampai yang cuma diketahui anak-anak instagram karena ke Igable-an nya.

Wisata Religi

Islamic Center


Masjid Islamic Center tampak depan

Masjid Islamic Center tampak Belakang

Merupakan Masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal Jakarta.
Begitu memasuki kota Samarinda dari arah setelah melewati jembatan Mahakam, tidak lama kemudian kita akan disungguhi keindahan dan kemegahan dari masjid ini.

Masjid Shiratal Mustaqiem



Merupakan masjid tertua di Samarinda. Didirikan oleh Said Abdurachman bin Assegaf dengan gelar Pangeran Bendahara, seorang pedagang muslim dari Pontianak.
Konon katanya dari cerita yang beredar berdirinya empat tiang utama masjid, dikarenakan bantuan seorang nenek misterius yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kala itu, banyak warga yang tak mampu mengangkat dan menanamkan tiang utama. Berkali-kali dilakukan, tetap saja gagal. Beberapa menit kemudian, datanglah seorang perempuan berusia lanjut. Dengan tenang dia mendekati warga yang sedang gotong royong. Nenek tadi meminta izin kepada warga untuk mengangkat dan memasang tiang. Warga yang mendengar ucapan sang nenek, langsung tertawa. Namun Said Abdurachman malah sebaliknya. Dia menyambut kedatangan nenek itu. Said pun meminta warga untuk memperkenankan si nenek untuk melakukan apa yang diinginkan. Nenek pun meminta warga dan Said Abdurachman balik ke rumah masing-masing.
Esok harinya usai salat Subuh, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pembangunan masjid. Seperti tak percaya, empat tiang utama telah tertanam kokoh. Warga pun kaget, tetapi tak satu pun orang yang mampu menemukan keberadaan nenek itu.


Klenteng Thien Ie Kong





Berada di jalan Yos Sudarso Samarinda, terletak di  muara Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam.
Dibangun sejak jaman penjajahan Belanda termasuk menjadi  salah satu Cagar Budaya Kaltim yang perlu dilestarikan karena telah berusia lebih dari 100 tahun.
Uniknya dari bangunan ini adalah sambungan rangka tiang pada bangunan tidak menggunakan paku dari besi. Semuanya menggunakan pasak kayu, bahkan  engsel pintu pun terbuat dari kayu.

Maha Vihara Sejahtera Maitreya



Buddhist center yang disebut-sebut sebagai vihara terbesar di Asia Tenggara ini terletak di Jalan D.I. Panjaitan,  terdiri dari tiga bangunan yang saling berhubungan.
Bangunan utama terdiri dari tiga lantai, Bangunan di sisi kiri dan kanan terdiri dari lima lantai, Sementara lantai dasar (ground floor) menjadi lahan parkir kendaraan.
Jika ada event-event kebudayaan dan keagamaan Buddha, tempat ini di buka untuk umum. Seperti acara tahun baru Gong Xi Fat Chai kemarin, Bangunan yang memiliki desain megah dan mewah ini mengadakan pameran budaya, moon cake festival dan acara pelepasan lampion yang dihadiri oleh masyarakat samarinda dari berbagai suku dan agama.



Wisata Belanja

Pasar Pagi



Merupakan pasar traditional tertua di Kota Samarinda. Pasar ini berada di pinggiran sungai Mahakam, bersebelahan dengan mesjid raya Samarinda. Pasar ini menjual beraneka ragam barang, dari sembako, baju, sepatu, alat rumah tangga dan sebagainya.

Citra Niaga



Merupakan taman hiburan rakyat pertama yang berdiri di kota Samarinda.
Citra Niaga memenangkan Penghargaan Aga Khan Award yang merupakan penghargaan bergengsi berskala internasional dalam bidang arsitektur karena rancangannya yang menyatukan antara fungsi untuk menampung pedagang kaki-lima (makanan, kerajinan, dll) dengan konsep terbuka serta pedagang menengah dengan konsep ruko yang saling mendukung. Trofi penghargaan itu masih bisa dilihat di tengah-tengah areal belanja kerajinan tangan ini sampai sekarang.
Sayangnya, kejayaan Citra Niaga di masa lalu mulai tergerus dengan hadirnya mall-mall modern dengan konsep indoor yang lebih nyaman.
Namum jika kalian ingin mencari pernak-pernik dan oleh-oleh khas kaltim, citra niaga adalah tempat yang paling tepat untuk itu.

Mall
Saat ini di samarinda total terdapat 7 buah mall, yaitu mall anna (sayangnya mall ini di tutup karena adanya musibah kebakaran), Mall Mesra, SCP, Mall Lembuswana, Samarinda Square, Plaza Mulia, dan Big mall (merupakan salah satu Mall terbesar di Kalimantan Timur).

Gor Sempaja


Setiap minggu pagi, area Gor Sempaja selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat samarinda, selain menjadi tempat untuk berolahraga, juga menjadi tempat wisata kuliner dan wisata belanja. Berbagai macam jenis makanan dan barang di jajakan disini.

Wisata Kuliner

Kalo di tanya kuliner khas Samarinda apa, aku agak bingung sih jawabnya. Karena di Samarinda terdapat beraneka Suku Bangsa, jadilah makanannya pun beraneka ragam.

Nasi Kuning



Kawasan lambung mangkurat kini di tetapkan sebagai wisata kuliner nasi kuning oleh wali kota Samarinda, kalo kita lewat di sepanjang jalan lambung mangkurat memang berderet warung-warung nasi kuning. Warung ini buka dari pagi sampai malam, jadi jika ingin menikmati nasi kuningnya bisa kapan saja pergi kesana.
Tapi berdasarkan lidahku, nasi kuning paling enak sih ada di kawasan air putih suryanata.

Makanan khas kutai


Dalam lagu nusantara kota samarinda, nasi bekepor dan gangan asam labu adalah makanan khas kota ini. Biasa disantap oleh orang-orang kutai dan raja-raja zaman dulu.
Di sekitaran jl. Kaderi oening, RM. Pondok Selera Acil inun menyajikan menu kutai ini.

Amplang



Disepanjang jalan setelah islamic center, kalian akan menemukan warung-warung penjual amplang. Yups, amplang adalah salah satu makanan khas kota samarinda yang berbahan dasar ikan sungai. Banyak orang yang menjadikan amplang sebagai oleh-oleh jika berkunjung ke Samarinda.

Sop Pallumara



Adalah sop kepala ikan bisa di temui di resto-resto sekitaran kota Samarinda atau bisa juga langsung ke RM. Akmal atau ke Resto Raja Kepala Ikan, walau harganya lumayan menguras kantong, seporsi sop kepala ikan di hargai 80k atau 20k/ons nya, tapi setara dengan rasanya yang mak nyuss... Worth it banget.

Courtesy by Hallosamarinda, samarindainfo, sapos online, kulsam.

1 komentar: