welcome

Selasa, 28 Maret 2017

Explore Samarinda (Part 2), Selamat Sore Jantung Kotaku.

Masih dalam edisi Explore potensi wisata di Samarinda, kali ini aku bakal ngebahas tentang objek wisata yang gak cuma bikin kita refresh dari kesuntukan sehari-hari, tapi juga IG-able atau cocok buat hunting poto-poto keren supaya feed Instagram jadi berwarna.

Taman Kota
Banyaknya taman kota yang tersedia di kota Samarinda, harusnya sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai media refreshing yang murah dan segar. Namun kebanyakan dari kita malah lebih memilih untuk pergi ke mall, yang tentu menjadikan diri kita pribadi yang konsumtif.

Pernah suatu ketika, aku mengajak saudara yang masih remaja untuk sekedar nongkrong di taman kota, dan jawabannya sungguh menggelikan, "ngapain sih ka ke tepian, kayak anak alay aja". Padahal menurutku, jalan-jalan ke mall atau nongkrong di cafe yang cuman sekedar ngabisin uang itu yang namanya alay.

Maka dari itu, salah satu tujuan aku nulis tentang ini, adalah agar kita semua mengetahui apa saja potensi yang dimiliki kota kita sendiri. Sehingga kita dapat memanfaatkannya dengan baik dan kalau bisa mulailah untuk memperkenalkannya dan membanggakannya ke masyarakat luar. Kalau bukan kita, lalu siapa?

Tepian


Objek wisata Tepian sungai Mahakam yang merupakan landmark kota Samarinda, adalah pusat nongkrongnya bubuhan Samarinda, terbagi menjadi 2 area, pertama tepian yang letaknya dari depan Kantor Gubernur memanjang sampai depan Bank BTN, dan kedua berada di sepanjang tepian tepat di depan masjid Islamic Center Samarinda.


Jika malam minggu tiba, dari sepasang kekasih yang sedang kasmaran, keluarga dengan anak-anak kecilnya, komunitas tertentu, sampai jomblo-jomblo yang sedang usaha dapat gebetan, nongkrongnya di Tepian Mahakam ini.
Selain suasananya yang romantis, di dukung pula dengan banyaknya tersedia makanan-makanan yang dijual dan dijajakan pedagang kaki lima, tepian menjadi alternatif pilihan untuk refreshing murah meriah ala bubuhan Samarinda. 😁

Teluk Lerong Garden



Masih di sepanjang area tepian, tepat di tikungan yang bersebelahan dengan POM Bensin, kita akan menemui taman lampion mini yang berada sedikit di tanjakan, tepatnya berada di bawah pohon beringin yang rindang dan besar yang konon katanya usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Dulunya merupakan sebuah situs berharga samarinda zaman dulu, karena terdapat monumen kapal tambangan (ketinting) samarinda. Kini, daerah ini sudah dihiasi lampion dengan berbagai bentuk, menjadikan tempat ini sangat indah di malam hari. Disini juga menjadi spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam yang menghadap langsung ke sungai mahakam.



Tahun 2015 kemaren sempat heboh di beritakan, di temukan terowongan bawah tanah peninggalan Jepang dari sisa perang dunia II, dimana terowongan tersebut di duga memanjang sampai di bawah tanah dari taman Teluk Lerong Garden ini.


Taman Cerdas



Berada di jalan S. Parman, ruhui rahayu, tepat di sebelah rumah dinas Walikota, terdapat sebuah taman dengan aneka area bermain untuk anak, area olahraga seperti bike track, jogging track dan area skateboard, serta di sediakan pula outdoor studio mini untuk acara-acara pementasan yang diadakan disini.


Acara-acara yang biasa di adakan disini seperti bulan bahasa, malam puisi, night acoustics performance, atau acara-acara amal dan sebagainya.

Taman Sejati



Berlokasi di Jalan MT Haryono, taman ini merupakan salah satu program untuk memperpanjang ruang terbuka hijau (RTH) di Samarinda.
Walau Taman ini memang belum selesai pembangunannya karena terhalang anggaran dana yang kurang, tapi sudah banyak masyarakat yang menikmati areanya yang tenang dan tempatnya yang nyaman karena berada di lereng perbukitan.
Taman ini mempunyai ciri khas yang unik Yaitu Memiliki kolam ikan yang lumayan besar dan terdapat gazebo di tengahnya.

Taman Segiri



Terletak di samping Taman Makam Pahlawan, Jalan Pahlawan, Taman yang berada di tengah kota ini sangat mudah di akses karena letaknya yang strategis.
Taman ini menjadi salah satu tempat nongkrong favorit pelajar dan mahasiswa pada siang maupun malam hari. Sekadar ingin bersantai di bawah rindangnya pepohonan saat matahari bersinar terik, atau malam harinya, saat taman ini dihiasi air mancur yang membentuk terowongan, dengan cahaya lampu berwarna biru yang menyinari setiap pancuran air.


Selain karena adanya Monumen Pancasila berwarna hitam berdiri kokoh di tengah-tengah Taman, ditambah tulisan 5 sila dan burung garuda berwarna emas, yang membuat monumen ini tampak elegan, yang unik dan menarik dari taman ini adalah adanya batu-batu yang di tanam di sepanjang area taman yang sering di gunakan masyarakat sebagai media refleksi. 😅

Taman Samarendah



Taman Kota sebagai fasilitas publik di Kota Tepian tampaknya sangat digandrungi. Selain sebagai tempat untuk menambah keindahan, Taman Kota ternyata juga banyak dimanfaatkan oleh warga Samarinda. Masyarakat Kota Tepian Tengah memanfaatkannya untuk berolahraga atau sekadar berkumpul dan berjalan sore-sore bersama keluarga. Misalnya saja seperti taman Samarendah ini, di bangun di lahan bekas SMA 1 dan SMP 1, taman Samarendah ini di canangkan sebagai jantung kota Samarinda


Walaupun pohon-pohonnya belum terlalu rindang, tapi taman Samarendah ini sudah ramai di datangi oleh masyarakat pada sore hari. Fasilitasnya juga sudah di dukung dengan parkiran dan mushola yang memadai.

Nah...
Mungkin itu aja dulu pembahasan kita soal taman kota Samarinda.
Mari kita sama-sama ramaikan dan jaga taman kota kita ya gaes.
Membangun itu mudah, yang susah itu menjaganya. 😊😊

Courtesy by: undas.co, kaltimpost-online.

Jumat, 24 Maret 2017

Explore Samarinda (part 1), Dimana Kaki Berpijak, Disitu Langit di Junjung

SAMARINDA TEPIAN MAHAKAM,
TERSOHOR DI SELURUH KALIMANTAN,
KOTA PERNIAGAAN SEJAK DULU KALA,
KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA.

SAMARINDA AMAN DAN MAKMUR,
IBU KOTA KALIMANTAN TIMUR
RAKYATNYA SENTOSA PUN DAMAI SELALU,
RUKUN RAHARJA MEMBINA JAMAN BARU.

MAHAKAM SUNGAI NAN BERTUAH,
ANUGRAH TUHAN YANG MAHA ESA
RAKYAT BERLALU LALANG MENCARI NAFKAH,
BESAR JASANYA BAGI NUSA DAN BANGSA.

SEKALI MINUM AIR MAHAKAM,
TERPIKAT JANJI HATI TERPENDAM
PASTI KEMBALI KE SAMARINDA SAYANG,
ITULAH BUKTI KESATIAN MAHAKAM.

Kota samarinda. Kotaku.
Walau terkenal dengan sebutan kota jukir karena kebanyakan juru parkir liarnya, atau kota dengan tata kota buruk karena hari ini jalannya baru diaspal, besok di bongkar karena ada pengerjaan PDAM nya, atau kota yang ujan bentar udah jadi kolam renang (memang agak sedikit miris kalo dibandingin sama lagunya diatas 👆).

Tapi tetap ku cintai.
Karena disinilah aku besar, disinilah aku tinggal, disinilah aku mencari nafkah, dan disinilah semua kenangan itu bermula.😇😇

Samarinda berasal dari kata Sama-Rendah merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Terdapat sungai Mahakam yang membelah kota di tengahnya, sehingga peradaban penduduknya berada di sekitaran pinggiran sungai, sebab itu di sebut sebagai kota TEPIAN. TEPIAN juga merupakan singkatan dari Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman, bagian dari Doa para penduduknya agar samarinda menjadi sebenar-benarnya kota yang TEPIAN. 

Samarinda merupakan bagian dari kerajaan kutai kartanegara. Kerajaan paling tua di Indonesia. Dan ditinggali oleh beraneka macam suku bangsa, dari Banjar, Bugis, Madura, Kutai, Dayak, Jawa dan sebagainya. Bahasanya pun jelas, bahasa indonesia dengan ditambah imbuhan "-bah", "-kah", "-pang", "-ai" , "-ni" , "-tu" , "-lok" dan kadang di warnai dengan logat banjar yang setengah-setengah.

Contoh : (percakapan pinjam meminjam uang)
P : "Bisakah ikam minjami aku duit, 100rb barang?"
L : "nahh, maaf kan ai lah. Aku ni kada beduit jua"
P : "teganya pang ikam ni lawan kawan"
L : "bukannya kaya itu, hutang ikam yang kmaren aja belum ikam bayar, lakasi bayari dulu"
P : "iya..iya.. Tau ai aku. Pina peiya-iya ikam ni menyinggung nya"
L : "bah.. Lalu ai meraju"

Yahh begitulah kira-kira.

Oiyaa, Samarinda sendiri memiliki maskot yaitu Pesut Mahakam. Patung Maskot ini beberapa terlihat disepanjang tepian mahakam, seperti yang ada di depan kantor gubernur ini.


Hanya patungnya saja, pesut aslinya sudah sangat jarang sekali terlihat. Habitatnya mulai terganggu oleh perburuan dan polusi sungai. Aku sendiri hanya pernah melihat pesut yang sekilas mirip lumba-lumba ini beberapa kali saja. Itupun di Hulu Mahakam sana...

Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang gak kalah menarik loh, dari yang benar-benar di kelola pemerintah atau swasta, sampai yang cuma diketahui anak-anak instagram karena ke Igable-an nya.

Wisata Religi

Islamic Center


Masjid Islamic Center tampak depan

Masjid Islamic Center tampak Belakang

Merupakan Masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal Jakarta.
Begitu memasuki kota Samarinda dari arah setelah melewati jembatan Mahakam, tidak lama kemudian kita akan disungguhi keindahan dan kemegahan dari masjid ini.

Masjid Shiratal Mustaqiem



Merupakan masjid tertua di Samarinda. Didirikan oleh Said Abdurachman bin Assegaf dengan gelar Pangeran Bendahara, seorang pedagang muslim dari Pontianak.
Konon katanya dari cerita yang beredar berdirinya empat tiang utama masjid, dikarenakan bantuan seorang nenek misterius yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kala itu, banyak warga yang tak mampu mengangkat dan menanamkan tiang utama. Berkali-kali dilakukan, tetap saja gagal. Beberapa menit kemudian, datanglah seorang perempuan berusia lanjut. Dengan tenang dia mendekati warga yang sedang gotong royong. Nenek tadi meminta izin kepada warga untuk mengangkat dan memasang tiang. Warga yang mendengar ucapan sang nenek, langsung tertawa. Namun Said Abdurachman malah sebaliknya. Dia menyambut kedatangan nenek itu. Said pun meminta warga untuk memperkenankan si nenek untuk melakukan apa yang diinginkan. Nenek pun meminta warga dan Said Abdurachman balik ke rumah masing-masing.
Esok harinya usai salat Subuh, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pembangunan masjid. Seperti tak percaya, empat tiang utama telah tertanam kokoh. Warga pun kaget, tetapi tak satu pun orang yang mampu menemukan keberadaan nenek itu.


Klenteng Thien Ie Kong





Berada di jalan Yos Sudarso Samarinda, terletak di  muara Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam.
Dibangun sejak jaman penjajahan Belanda termasuk menjadi  salah satu Cagar Budaya Kaltim yang perlu dilestarikan karena telah berusia lebih dari 100 tahun.
Uniknya dari bangunan ini adalah sambungan rangka tiang pada bangunan tidak menggunakan paku dari besi. Semuanya menggunakan pasak kayu, bahkan  engsel pintu pun terbuat dari kayu.

Maha Vihara Sejahtera Maitreya



Buddhist center yang disebut-sebut sebagai vihara terbesar di Asia Tenggara ini terletak di Jalan D.I. Panjaitan,  terdiri dari tiga bangunan yang saling berhubungan.
Bangunan utama terdiri dari tiga lantai, Bangunan di sisi kiri dan kanan terdiri dari lima lantai, Sementara lantai dasar (ground floor) menjadi lahan parkir kendaraan.
Jika ada event-event kebudayaan dan keagamaan Buddha, tempat ini di buka untuk umum. Seperti acara tahun baru Gong Xi Fat Chai kemarin, Bangunan yang memiliki desain megah dan mewah ini mengadakan pameran budaya, moon cake festival dan acara pelepasan lampion yang dihadiri oleh masyarakat samarinda dari berbagai suku dan agama.



Wisata Belanja

Pasar Pagi



Merupakan pasar traditional tertua di Kota Samarinda. Pasar ini berada di pinggiran sungai Mahakam, bersebelahan dengan mesjid raya Samarinda. Pasar ini menjual beraneka ragam barang, dari sembako, baju, sepatu, alat rumah tangga dan sebagainya.

Citra Niaga



Merupakan taman hiburan rakyat pertama yang berdiri di kota Samarinda.
Citra Niaga memenangkan Penghargaan Aga Khan Award yang merupakan penghargaan bergengsi berskala internasional dalam bidang arsitektur karena rancangannya yang menyatukan antara fungsi untuk menampung pedagang kaki-lima (makanan, kerajinan, dll) dengan konsep terbuka serta pedagang menengah dengan konsep ruko yang saling mendukung. Trofi penghargaan itu masih bisa dilihat di tengah-tengah areal belanja kerajinan tangan ini sampai sekarang.
Sayangnya, kejayaan Citra Niaga di masa lalu mulai tergerus dengan hadirnya mall-mall modern dengan konsep indoor yang lebih nyaman.
Namum jika kalian ingin mencari pernak-pernik dan oleh-oleh khas kaltim, citra niaga adalah tempat yang paling tepat untuk itu.

Mall
Saat ini di samarinda total terdapat 7 buah mall, yaitu mall anna (sayangnya mall ini di tutup karena adanya musibah kebakaran), Mall Mesra, SCP, Mall Lembuswana, Samarinda Square, Plaza Mulia, dan Big mall (merupakan salah satu Mall terbesar di Kalimantan Timur).

Gor Sempaja


Setiap minggu pagi, area Gor Sempaja selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat samarinda, selain menjadi tempat untuk berolahraga, juga menjadi tempat wisata kuliner dan wisata belanja. Berbagai macam jenis makanan dan barang di jajakan disini.

Wisata Kuliner

Kalo di tanya kuliner khas Samarinda apa, aku agak bingung sih jawabnya. Karena di Samarinda terdapat beraneka Suku Bangsa, jadilah makanannya pun beraneka ragam.

Nasi Kuning



Kawasan lambung mangkurat kini di tetapkan sebagai wisata kuliner nasi kuning oleh wali kota Samarinda, kalo kita lewat di sepanjang jalan lambung mangkurat memang berderet warung-warung nasi kuning. Warung ini buka dari pagi sampai malam, jadi jika ingin menikmati nasi kuningnya bisa kapan saja pergi kesana.
Tapi berdasarkan lidahku, nasi kuning paling enak sih ada di kawasan air putih suryanata.

Makanan khas kutai


Dalam lagu nusantara kota samarinda, nasi bekepor dan gangan asam labu adalah makanan khas kota ini. Biasa disantap oleh orang-orang kutai dan raja-raja zaman dulu.
Di sekitaran jl. Kaderi oening, RM. Pondok Selera Acil inun menyajikan menu kutai ini.

Amplang



Disepanjang jalan setelah islamic center, kalian akan menemukan warung-warung penjual amplang. Yups, amplang adalah salah satu makanan khas kota samarinda yang berbahan dasar ikan sungai. Banyak orang yang menjadikan amplang sebagai oleh-oleh jika berkunjung ke Samarinda.

Sop Pallumara



Adalah sop kepala ikan bisa di temui di resto-resto sekitaran kota Samarinda atau bisa juga langsung ke RM. Akmal atau ke Resto Raja Kepala Ikan, walau harganya lumayan menguras kantong, seporsi sop kepala ikan di hargai 80k atau 20k/ons nya, tapi setara dengan rasanya yang mak nyuss... Worth it banget.

Courtesy by Hallosamarinda, samarindainfo, sapos online, kulsam.

Rabu, 22 Maret 2017

Kisah Erika

Kisah ini di awali pada suatu siang di bulan november.
Ada seorang bayi perempuan tiba di ruanganku dengan riwayat ibu mengalami gangguan kejiwaan.
Kuterima ia pertama kali, ku cek identitas lengkap dan jenis kelaminnya. Ku perhatikan wajahnya.
Tubuh mungil dengan berat 2600gr, memiliki wajah bulat, mata belok dan pipi kelewat chubby.
Lucu, imut, menggemaskan.

Hari-hari berlanjut, makin ke senangi bayi ini.
Dia tidak cengeng kecuali jika haus.
Dia hanya menatap melotot ke arah kita saat kita mengajaknya bicara.

Ini poto Erika waktu melotot. Lucukann...

Tidak hanya aku, perawat yang lainpun suka bermain dengannya.
Ku katakan jika dia seperti mempunyai aura memikat orang-orang agar cepat menyayanginya.

 Ini waktu kita pakaikan jilbab. Cantik 😘

2 minggu dia berada diruang bayi, belum ada kejelasan mengenai nasibnya. Kami makin menyayanginya.
Excited karena seperti ada mainan baru yang menggemaskan.
Kami bergantian membelikannya baju-baju lucu ala princess. Kami dandani iya. Kami dokumentasikan pose-pose lucunya.
Entah sejak kapan, kami mencintainya bagai anak sendiri.


Sampai suatu saat, mungkin karena terlalu lama di ruang perawatan tanpa adanya kejelasan, pihak rumah sakit mulai turun tangan.
Diambil alih bagian tippiker, akhirnya Erika menjadi tanggungan negara dan akan di rawat di panti asuhan.
Sedih aku mendengarnya.
Bukan tidak ada yang mau mengurus, banyak dari kami yang ingin mengadopsinya, tapi dari pihak yayasan tidak di izinkan. Karena status ibunya mengalami gangguan kejiwaan. Tidak bisa di mintai  kesaksian dari ranah hukum untuk surat mengadopsian.

Ah.. Erika.
Nasibmu sungguh tragis.

Hari ketika dia di jemput. Adalah hari paling mengharukan. Masing-masing dari kami tidak tega melepas kepergiannya. Kami sudah terlanjur menyayanginya. Dan seolah tahu, Erika pun terlihat cengeng dan pasrah ketika di bawa. 😢😢

Tapi setelah aku berpikir, mungkin ini yang terbaik untuknya.
Toh aku masih bisa menjenguknya nanti di panti.

Ini waktu acara tasmiyahan erika di panti

Beberapa kali aku berkunjung ke panti asuhan tempat Erika tinggal, ku amati anak-anak yang juga tinggal disana.

Kudapati kisah lain..
Kisah yang lebih tragis dan menyakitkan.

Sebagian besar penghuni panti adalah perempuan belia yang sedang hamil maupun sudah melahirkan.
Perempuan belia hamil tersebut adalah korban-korban kekerasan seksual, korban perkosaan dan korban KDRT.
Yang paling muda bahkan masih berumur 12 tahun, kelas 6 SD, di perkosa oleh ayah tirinya sendiri.

Tapi di balik cerita kelam mereka, ada satu hal yang membuat ku kagum...
Sekecil itu, semuda itu, mereka memiliki jiwa keibuan yang besar. Mereka menyayangi anak-anak mereka.
Mereka memperlakukan Erika dan bayi-bayi disana dengan sangat baik.
Mereka merawatnya dengan terampil.
Mereka bermain dan bercengkerama layaknya seorang ibu pada anaknya.
Orang tidak akan menyangka jika mereka baru berumur 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun.
Aku sendiri, 12 tahun masih galau teriak-teriak ke orangtua minta naik uang jajan.

Dari sini aku percaya, kedewasaan bukan berpatokan pada umur, tapi pada beban hidup yang di berikan oleh Tuhan dan kemampuan kita untuk menjalaninya.

Mereka sangat muda. Tapi kisah hidup mereka lebih dewasa, lebih hebat.