welcome

Kamis, 09 Januari 2020

GALAU



Kadang aku suka sekali mengkhawatirkan hal-hal absurd yang belum tentu terjadi.

Mungkin tempat dimana kita berada saat ini sedikit banyak mempengaruhi.

Seperti saat ini, aku seolah di kejar-kejar umur dalam melakukan pernikahan.
Semua orang di sekitar ku sama, menganggap pernikahan adalah suatu pencapaian hidup.
Seberhasil, sesukses, sebahagia apapun hidupmu sekarang, tapi kalau kamu belum menikah pasti sangat amat di sayangkan. "sayang belum nikah", "udah punya semua, nikah aja yang belum", "mau nikah umur berapa? Ingat umur"

Seolah-olah patokan kebahagian itu adalah sebuah pernikahan.

Padahal kalau menilik dan mundur selangkah saja.
Banyak sekali hal-hal yang harus ku pikirkan, hal-hal yang harus ku capai, hal-hal yang harus ku lakukan selain menikah.

Seolah-olah hidup dan kebahagian kita saat ini tidak ada artinya kalau kita belum menikah...

Padahal aku selalu memegang prinsif, aku akan menikah bukan untuk bahagia. Tapi aku akan menikah, saat aku bahagia dan akan membawa pasanganku hidup bersama-sama dengan bahagia.

Aku akan menikah, saat aku menemukan orang yang mencintaiku, dan akupun mencintainya.

Aku akan menikah, saat aku yakin. He's the right man.

Aku tidak mau menikah, karena tuntutan umur. Tuntutan orang tua. Tuntutan sekitar. Atau tuntutan-tuntutan lainnya...

Itu prinsipku, yang juga berkali-kali di coba untuk di runtuhkan dan di patahkan oleh orang-orang terdekatku. Orang-orang sekitarku.

"realistis saja res. Apa lagi yang kamu cari, mau nyari yang sempurna mana mungkin dapat di zaman sekarang"
"mau sampai kapan res? Kasian orang tua mu sdh kangen nimang cucu"
"jangan terlalu pemilihan res. Nanti dapatnya malah zonk"
"kapan res? Ini sepupu yang paling kecil aja sdh melahirkan"

Itu yang berkali-kali ku dengar, berkali-kali diucapkan oleh orang yang sama.

Muak?
Tentu saja.
Aku muak untuk bertemu teman-temanku sendiri. Muak datang ke acara keluarga. Muak pergi ke kondangan. Muak berbasa basi dengan tetangga.

Apakah prinsipmu akan kamu lawan?
Ntahlah. Aku goyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar